Siswa UPT SMP Negeri 1 Muaradua Ikuti Lomba Video Kesiapsiagaan Bencana yang Diselenggarakan oleh BPBD OKU Selatan
Muara Dua, April 2025 — Siswa-siswi UPT SMP Negeri 1 Muaradua kembali menunjukkan kiprah positif dalam kegiatan edukatif di luar kelas dengan mengikuti lomba video bertema “Upaya Meningkatkan Kesiapsiagaan Warga Satuan Pendidikan dalam Menghadapi Bencana”. Lomba ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tahun 2025.
Lomba video ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman warga sekolah, khususnya para pelajar, terhadap pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, serta kebakaran. Melalui media video, siswa diajak untuk berinovasi, berkreasi, dan menyampaikan pesan edukatif secara menarik dan informatif kepada masyarakat luas, khususnya komunitas pendidikan.
Siswa UPT SMP Negeri 1 Muaradua menanggapi tantangan ini dengan penuh semangat dan kreativitas. Di bawah bimbingan para guru pembina dan dukungan dari kepala sekolah, tim siswa merancang sebuah video edukatif berdurasi sekitar tiga menit yang menggambarkan langkah-langkah kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi berbagai jenis bencana.
Video tersebut menampilkan simulasi evakuasi saat terjadi gempa, serta langkah-langkah pertolongan pertama saat terhadinya gempa. Tak hanya itu, siswa juga menyisipkan pesan-pesan penting terkait peran pelajar dalam menjaga lingkungan, mengenali tanda-tanda bencana, serta cara melaporkan situasi darurat kepada pihak berwenang.
Kepala UPT SMP Negeri 1 Muaradua, Ibu Noni Apriani, S.Pd, menyatakan kebanggaannya atas partisipasi aktif para siswa dalam lomba ini. “Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar teori kebencanaan, tetapi juga langsung mempraktikkan langkah-langkah yang benar dalam situasi darurat. Ini adalah bekal penting bagi mereka, karena bencana bisa datang kapan saja dan kesiapsiagaan adalah kunci utama untuk mengurangi risiko,” ujarnya.
Proses pembuatan video dilakukan secara kolaboratif dengan arahan dan pengawasan dari para guru. Mulai dari penulisan naskah, penyusunan skenario, pengambilan gambar, hingga proses penyuntingan dilakukan secara kolaboratif. Hal ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam hal literasi digital, kerja tim, serta kepemimpinan.
Ibu Noni Apriani, S.Pd sebelum pengambilan video melakukan diskusi intensif sebelum proses syuting. “Kami ingin memastikan bahwa isi video benar-benar sesuai dengan pedoman BPBD dan memberikan manfaat nyata. Anak-anak sangat antusias, bahkan mereka mencari referensi tambahan dan melibatkan teman-temannya agar pesan video bisa tersampaikan dengan maksimal,” tutur beliau.
Video yang telah selesai diproduksi kemudian dikirim ke panitia lomba BPBD OKU Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain untuk dinilai oleh dewan juri, video ini juga diunggah di platform media sosial dan kanal YouTube sekolah, sehingga bisa menjadi sarana edukasi yang menjangkau masyarakat luas.
Partisipasi dalam lomba ini memberikan dampak positif bagi seluruh warga sekolah. Para siswa menjadi lebih sadar akan potensi bencana di lingkungan mereka dan tahu bagaimana bertindak dengan tepat. Sementara itu, pihak sekolah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan melalui pelatihan rutin, simulasi evakuasi, dan pengadaan sarana-prasarana penunjang seperti jalur evakuasi, titik kumpul aman, dan kotak P3K.
BPBD OKU Selatan sendiri menyambut baik antusiasme sekolah-sekolah yang ikut serta dalam lomba ini. Kegiatan ini dinilai sangat strategis dalam membangun budaya sadar bencana sejak dini dan memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan dan pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana.
Dengan semangat “Siaga Itu Budaya Kita”, siswa-siswi UPT SMP Negeri 1 Muaradua telah memberikan kontribusi nyata dalam upaya membangun kesadaran kolektif menghadapi bencana. Keikutsertaan mereka dalam lomba ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di Kabupaten OKU Selatan untuk turut serta aktif dalam edukasi kebencanaan.
“Ini bukan hanya tentang lomba, tetapi tentang membangun karakter generasi muda yang peduli, siap, dan tangguh dalam menghadapi tantangan nyata di lingkungan sekitarnya,” tutup Kepala Sekolah.



Let me tell You a sad story ! There are no comments yet, but You can be first one to comment this article.
Write a comment