Muara Dua, April 2025 — Dalam rangka mendukung pengembangan bakat dan potensi siswa di bidang seni, sastra serta olahraga, siswa-siswi UPT SMP Negeri 1 Muaradua dengan penuh semangat mengikuti ajang bergengsi Festival dan Lomba Seni dan Satra Siswa Nasional (FLS3N) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Sub Rayon 1 Kabupaten OKU Selatan. Yang berbeda pada tahun ini, seluruh rangkaian seleksi dan perlombaan dilaksanakan secara daring melalui unggahan video, sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi serta efisiensi pelaksanaan di era digital.

FLS3N dan O2SN merupakan program tahunan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan untuk menumbuhkan karakter positif, jiwa kompetitif, kreativitas, serta sportivitas di kalangan pelajar. Kegiatan ini juga menjadi ajang seleksi untuk menjaring siswa terbaik yang akan mewakili tingkat rayon ke jenjang kabupaten, provinsi hingga nasional.

Dalam pelaksanaan tingkat Sub Rayon 1 ini, UPT SMP Negeri 1 Muaradua mengirimkan perwakilan terbaiknya untuk berbagai cabang lomba. Di bidang FLS3N, siswa mengikuti lomba Menulis Cerpen, Tari Kreasi, Menyanyi solo, Pantomim, Mendongeng, Musik Tradisional, Musik Ansambel dan gambar ilustrasi. Sementara untuk O2SN, cabang yang diikuti antara lain adalah  pencak silat, dan karate . Seluruh penampilan peserta direkam dalam bentuk video dan diunggah ke platform yang telah disediakan oleh panitia seleksi sub rayon.

Para siswa mempersiapkan penampilan mereka dengan sungguh-sungguh selama beberapa minggu sebelum tenggat waktu unggahan. Didampingi guru pembimbing dan tim teknis, siswa menjalani proses latihan intensif dan perekaman video di berbagai lokasi yang sesuai dengan kebutuhan cabang lomba. Tak sedikit yang melakukan pengambilan ulang demi menghasilkan video terbaik yang layak bersaing di tingkat sub rayon.

Kepala UPT SMP Negeri 1 Muaradua, Ibu Noni Apriani, S.Pd, menyampaikan rasa bangga atas semangat dan kreativitas para siswa yang mengikuti FLS3N dan O2SN tahun ini. “Kami melihat bahwa pelaksanaan secara daring justru membuka peluang bagi siswa untuk mengeksplorasi kreativitas lebih luas. Mereka tidak hanya dituntut tampil maksimal dalam bidang yang mereka minati, tetapi juga belajar bagaimana menyajikan penampilan yang menarik secara digital,” ujar beliau.

Dalam prosesnya, sekolah juga melibatkan tenaga guru  untuk membantu aspek teknis seperti pencahayaan, audio, editing, dan penyusunan video yang sesuai standar penilaian panitia. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan lomba daring tidak hanya meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang seni dan olahraga, tetapi juga melibatkan aspek literasi digital, kolaborasi, dan kerja tim antarwarga sekolah.

Guru pembina seni budaya, Ibu Nurbaiti, S.Pd, menambahkan bahwa beberapa siswa menampilkan kemampuan luar biasa, bahkan melampaui ekspektasi awal. “Ada siswa yang awalnya pemalu, tapi begitu tampil di depan kamera, justru mengekspresikan diri dengan penuh percaya diri dan emosional, terutama dalam lomba tari kreasi. Ini sangat membanggakan.”

Sementara itu, dari cabang olahraga, guru olahraga  Bapak Febi Ariza Adi Putra, S.Pd mengungkapkan bahwa meskipun tidak dilaksanakan secara langsung di lapangan, siswa tetap menunjukkan semangat juang tinggi. “Anak-anak tetap disiplin latihan. Saat merekam video lomba, mereka tampil total seolah sedang bertanding langsung. Itu membuktikan jiwa kompetitif dan sportivitas mereka tetap terjaga.”

Video yang telah dikirim akan dinilai oleh dewan juri sub rayon yang terdiri dari ahli di masing-masing bidang. Hasil seleksi akan diumumkan dalam beberapa pekan mendatang, dan para juara dari setiap cabang akan mewakili Sub Rayon 1 dalam seleksi tingkat Kabupaten OKU Selatan.

Partisipasi UPT SMP Negeri 1 Muaradua dalam ajang FLS3N dan O2SN secara daring ini menjadi wujud nyata dari semangat pendidikan yang inklusif dan adaptif terhadap zaman. Selain sebagai ajang prestasi, kegiatan ini juga memperkuat karakter siswa dalam hal kreativitas, ketekunan, dan kolaborasi lintas bidang.

Sekolah berharap, melalui pengalaman ini, siswa akan termotivasi untuk terus berkarya dan berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. “Kemenangan bukanlah tujuan utama kami, tetapi pembentukan karakter, kerja keras, dan keberanian untuk tampil adalah nilai utama yang kami tanamkan,” pungkas Kepala Sekolah.